- Beranda
- Berita DPRD Sumenep
- Benahi Kualitas Pendidikan Pedesaan
01 Februari 2019 - 09:02:36 WIB
Masalah pendidikan di Bumi Sumekar menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) setempat. Diantaranya, masalah sekolah pedesaan yang keberadaannya nyaris ditinggalkan oleh masyarakat sekitar. Anggota Komisi IV DPRD Sumenep, Nayatullah Bin Superrang sangat menyayangkan keberadaan sekolah yang terlihat hidup segan mati tak mau. Artinya sekolah tersebut sudah tidak lagi sehat. Muridnya sedikit dan gurunya tidak maksimal. Kondisi seperti itu banyak terjadi di pedesaan atau plosok.
Sebut saja, SDN I Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang-Batang. Baru-baru ini masyarakat Sumenep dikejutkan dengan berita demonstrasi yang dilakukan wali siswa menuntut agar kepala sekolahnya dipindah. Fenomena itu tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab sekolah yang sudah tidak mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga siswanya sedikit cukup banyak. Hal itu terjadi di sejumlah plosok desa. Kasus SDN I Banuaju Barat itu hanya sebagian realita yang muncul ke permukaan bahwa sekolah sudah tidak lagi dipercaya oleh masyarakat. Buktinya siswa sedikit karena lebih memilih sekolah lain seperti madrasah karena mungkin menilai madrasah lebih maju,kata Nayat, sapaan akrabnya.
Pihaknya meminta instansi terkait menyikapi masalah tersebut. Sekolah yang tidak diminati oleh masyarakat harus di evaluasi.Kenapa masyarakat enggan menyekolahkan anaknya ke SD,harus menjadi evaluasi pemerintah,lanjutnya Nayat menilai, sekolah ditinggalkan oleh masyarakat sekitar karena sekolah itu tidak lagi berkualitas. Berikutnya, yang menyebabkan sekolah tidak berkualitas, salah satu faktornya adalah guru.Kabarnya guru yang mengajar di sekolah SDN I Banuaju Barat hanya tiga orang PNS. Kalau itu benar bagaimana bisa maksimal mengelola lembaga pendidikan.Wajar jika masyarakat enggan menyekolahkan anaknya,ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Sumenep harus menyikapi masalah sekolah tersebut bersama sekolah lain yang setara, sama-sama tidak maju untuk dicari jalan keluarnya.Kalau tidak memungkinkan dimaksimalkan lagi, maka harus di regrouping. Namun kalau masih layak dipertahankan, benahi kekurangannya seperti guru,bangunan tak terkecuali perpustakaannya.Sebab masyarakat sekarang sudah cerdas menilai lembaga pendidikan. Jika tidak berkualitas pasti akan ditinggal,pungkasnya.
09 Oktober 2017 - 08:30:55 WIB
Jadwal Paripurna Istimewa09 Oktober 2017 - 08:25:38 WIB
Jadwal Pembahasan Raperda APBD Kab. Sumenep T. A 201811 Agustus 2017 - 10:15:43 WIB
Jadwal Paripurna Istimewa Mendengarkan Pidato Kenegaraan RI Tahun 201711 Agustus 2017 - 10:14:07 WIB
Rapat Paripurna Pembahasan Raperda Usul Prakarsa Tahun 201711 Agustus 2017 - 10:12:45 WIB
Jadwal Pembahasan Raperda Pelaksanaan APBD 2016
Copyright © 2014 DPRD Kabupaten Sumenep
Designer by Moh. Misbah (SS_Mifada)